Komunikasi Organisasi
Organisasi merupakan wadah atau tempat di mana dua orang atau lebih saling bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Tentu dalam kerja sama untuk mencapai tujuan tersebut melalui beberapa taham mulai dari planning (perencanaan) Organizing (pengorganisasian), Actuating (pergerakan), dan controlling (pengawasan) yang baik. Bagi seorang pegawai, termasuk pimpinan, kecakapan berbicara mendengarkan, membaca, dan menulis adalah penting sekali. Lingkungan dan pekerjaannya banyak berhubungan dengan bahasa dan komunikasi. Seorang pimpinan akan mempengaruhi orang lain untuk pencapaian tujuan organisai yang disampaikan bisa melalui konferensi, rapat wawancara dan percakapan melalui telepon. Dengan demikian komunikasi memiliki posisi strategis dalam ilmu administrasi dan managemen saat ini. Tanpa komunikasi kelima unsur managemen tidak akan diimplementasikan secara optimal.
Hampton dalam Sutarto (2006:492) memberikan batasan tentang komunikasi sebagai berikut : “Communication is the process by wich people at work in organization transmit information to one another and interprete its meaning.” (Komunikasi adalah proses dimana orang-orang yang sedang bekerja dalam organisasi menyampaikan informasi kepada yang satu dengan yang alin dan menafsirkannya).
Ruben dalam Muhammad (2011:3) memberikan definisi mengenai komunikasi manusia yang lebih komprehensif sebagi berikut : “Komunikasi manusia adalah suatu proses melalui mana individu dalam hubungannya, dalam kelompok, dalam organisasi dan dalam masyarakat menciptakan, mengirimkan, dan menggunakan informasi untuk mengkoordinasi lingkungannya dan orang lain.”
Pendapat di atas member pengertian bahwa komunikasi juga merupakan suatu proses aktivitas yang mempunya beberapa tahap yang terpisah satu sama lain tetapi berhubungan, yang membentu jaringan komunikasi. Yaitu pola atau model hubungan yang terjadi dalam proses komunikasi.
Soetopo (2011:196), membagi jaringan komunikasi dalam beberapa bentuk antara lain :
1. Hubungan seri yaitu satu bagian dalam organisasi hanya mempunyai hubungan dengan satu bagian lain yang berdekatan, misalnya Kepala Dinas dengan Sekertaris Dinas, Kepala Bagian dengan Kepala Sub Bagian. Bias juga kepala Bagian Kepegawaian dengn kepala bagian Keuangan, dan seterusnya. Pola ini bias disebut vertical karena hubungan seri yang satu dengan yang lain mempunyai garis ke atas dan ke bawah sementara horizontal karena hubungan natara bagian satu dengan yang lain membentuk garis mendatar.
2. Hubungan radial yaitu hubungan dalam komunikasi satu bagian dapat berkomunikasi dengan lebih dari dua bagian dalam keseluruhan organisasi hubungan ini pun bias berupa hubungan radial vertical dan hubungan radial horizontal.
3. Hubungan sirkuler yaitu system hubungan yang memungkinkan bagian atau individu satu saling berhubungan dengan bagian atau individu yang lain jaringan ini mendorong terjadinya komunikasi terbuka dan partisipasi yang maksimal.
Pendapat Soetopo di atas menggambarkan bahwa komunikasi merupakan sarana yang sangat penting bagi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuannya. Karean sangat berpengaruh terhadap partispasi maupun prformas dari anggota atau pegawai dari organisasi tersebut.
Soetopo (2010:189) mengatakan “komunikasi memegang peranana penting dalam organisasi. Tanpa komunikasi organisasi akan mandek, karena tidak ada dinamika yang berjalan dalam organisasi itu. Organisasi yang di dalamnya terdapat orang-rang dan bagian-bagian serta fungsi-fungsi tidak dapat melaksanakan fungsinya dengan baik tanpa adanya komunikasi satu sama lainnya.”
Menyimak pendapat Soetopo di atas, peneliti berpendapat bahwa komunikasi di dalam organisasi merupakan saran efektif dalam meningkatkan peran serta fungsi dari orang-orang yang ada di organisasi tersebut. Hal ini telah menciptakan saling ketergantungan satu sama alin akan informasi dari pihak – pihak yang menjalankan fungsi-fungsi organisasi guna mencapai tujuan dari organisasi. Di sinilah pentingnya suatu komunikasi organisasi dibangun sedemiian rupa sehingga tujuan organisasi dapat tercapai.
Goldhaber dalam Muhammad (2011:67) mengemukakan bahwa komunikasi organisasi adalah :
Organizational communications is the process of creating and exchanging massage within a network of independent relationship to cope with enivormental uncertainly.
(Komunikasi organiasi merupakan proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam satu jarinagn yang saling ketergantungan satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti dan selalu berubah-berubah).
Komunikasi, kemampuan komunikator, keakuratan pesan atau informasi, proses penyandian, ketepatan saluran dan penerima pesan atau komunikan merupakan komponen yang sangat penting. Komunikasi bertujuan untuk memberi dan menerima informasi, untuk mempengaruhi orang lain, membantu orang lain menyelesaikan masalah, membuat keputusan, dan mengevaluasi perilaku secara efektif.
Kanzt dan Kahn dalam Thoha (1997:82) berpendapat bahwa “komunikasi organisasi merupakan arus informasi, pertukaran informasi dan pemindahan arti dalam suatu organsasi”. Sedangkan Muhammad (2011:67) mengemukakan kesimpulan yang bersifat umum dari komunikasi organisasi yaitu:
1. Komunikasi organisasi terjadi dalam suatu system terbuka yan kompleks yang dipengaruhi oleh lingkungan sendiri baik internal maupun eksternal.
2. Komunikasi organisasi meliputi pesan dan saluran, tujuan, arah dan media.
3. Komunikasi organisai meliputi orang dan sikapnya, perasaan, hubungan dan keterampilan.
Face dan Faules dalam Mulyana (2003:31) mengatakan bahwa :
“Komunikasi organisasi sebagai pertunjukan dan penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari satu organisasi tertentu. Suatu organisasi terdiri dari unit-unit komunikasi dalam hubungan-hubungan hirarkis antara yang satu dengan yang lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan.”
Pendapat tersebut menekankan pada aspek penafsiran pesan antar unit-unit komunikasi yang memiliki hubungan hirarkis.